Mona Melisa

Selamat malam sahabat-sahabatku..  Hai good people. Tengoklah video diatas.   Video aku dengan sahabatku.. Saat itu kita telah menginjak kelas 3 smp. Lucu jika diingat-ingat. Latihan demi latihan yang kita lewati untuk membuat video itu. Berawal dari keisengan.  Kita gak bisa nari. Kita memang benar-benar memulai dari awal. Ada saatnya dimana kita saling tertawa. Duhai bila mengingat gerakan-gerakan konyol kita menirukan cherrybelle. Ada saatnya kita menangis. Duhai   dikarenakan tidak kompak,sering lupa,sering salah.. Ada saatnya kita saling marahan. Duhai karena kita selalu pulang terlambat. Hanya gara-gara latihan nari itu yang tidak jelas buat apa. Namun tahukah kalian. Di dalam relung hati kita. Kita bahagia. Amat bahagia.                   itu adalah salah satu bukti bahwa kita pernah bersama. Jika nanti masing-masing dari kita telah menemukan jalannya. Telah menemu...

                          “Mama menolehlah sekejap padaku. Wahai lihatlah, aku yang sedang beriba hati ditengah gerimis kali ini”.                 “Mama menataplah lebih lama padaku. Wahai lihatlah, aku yang menagis tersedu di sudut kamar kecil dimalam yang sepi ini”.                 “Mama rangkulah aku selama mungkin. Wahai lihatlah,aku gemetar ketakutan ditengah hiruk pikuk hidup ini”.                 “Mama kecuplah aku selembut kapas itu. Wahai lihatlah, aku meringis kesakitan menatap kekecewaan dunia yang silih berganti diperkenalkan”. Entah mengapa. Aku melihat seberkas cahaya memancar darimu. Sekilas ku lihat cahaya itu kian...

               Akan kuceritakan sesuatu yang baru saja aku alami. Ini bukan cerita humor. Disini aku akan mengajak kalian sedikit merenung. Mungkin bagi sebagian orang ini kejadian biasa. Namun bagiku sungguh berbeda. Ini bukan hanya pertemuanku dengan gadis kecil yang kurang beruntung itu. Ini lebih dari itu semua. Nah mari kita mulai ceritanya.                 Hari ini gue kan ceritanya pergi lomba ke salah satuSMA di kota padang. Tapi agak jauh sih dari pusat kota. Jauh banget malah. Gue harus menempuh perjalanan selama 3jam . Panas-panasan, macet. Daya tampung angkot yang cuma 10, namun karena terdesak harus memuat   15 penumpang. Aduh,kebayang gak tuh yaa sempitnya kayak apa. Pengaaap!   Udah gaktau tempatnya dimana. Tanya sana tanya sini. Muter-muter. Lengkaplah sudah.Nah,sembari berjalannya waktu naninuneno. Dan sampaila...