Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Kunamai hari itu hari duka

Dua tahun lalu, detik-detik seperti ini. Saat semua dada orang-orang itu berdebar, aku juga. Saat dekapan tangan itu menampung lebih lama, aku juga. Saat doa-doa terbaik dilangitkan lebih banyak, aku juga. Kita, melewati peristiwa yang sama.  Tetapi, aku tidak tau hasil keputusan takdirmu hari ini, yang aku tau 2 tahun lalu aku gagal. Aku gagal menginjakkan kaki dikota itu. Aku gagal menimba ilmu di sana. Aku gagal meraihnya seperti rangkaian mimpi yang sudah kubuat. Tidak ada satupun yang terlupa, bagaimana kecewanya aku hari itu. Tangisan itu terlalu banyak untuk bisa kujelaskan padamu. Entah berapa butir yang telah menetes, sudah kubilang terlalu banyak. Kemarahanku meledak. Tapi kepada siapa? Entahlah. Kunamai hari itu hari duka. Aku tidak peduli seberapa bahagianya mereka di luar sana. Karena mereka mungkin juga tidak akan peduli denganku. Siapa yang bersedia kubagi dengan bebanku ini? Tidak ada. Pada hari itu semua orang sibuk dengan dirinya masing-masing. Te