Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Belajar melepaskan

Pada akhirnya, tak ada lagi yang harus kita paksaan menjadi milik kita. Yang kita genggam itu cepat atau lambat akan terlepas juga. Sebab kita sadar, yang tergenggam hari ini, bukan berarti akan menjadi takdir kita, bukan berarti selamanya akan menetap dengan kita. Ia bisa saja Allah minta pergi, karena memang waktunya sudah usai untuk menemani . Pada akhirnya, tak ada lagi yang harus kita paksakan terjadi. Yang terencana itu tidak akan selalu terwujud sesuai dengan ekspektasi kita. Sebab kita sadar , rencana kita bisa saja tidak searah dengan rencana Allah, rencana kita bisa saja bertolak belakang dengan ketetapan Allah. Sampai saatnya nanti, kita tidak lagi hanya berpikir tentang hari ini. Kita rela menyetel ulang rencana, membiarkan satu dan lain hal bergeser. Mengikhlaskan apa-apa yang sudah terlewat dan mulai mendidik diri untuk lebih mudah menerima . Ya, sampai saat itu tiba. Saat diri sudah benar-benar sadar secara utuh bahwa hamba Allah itu bukan hanya predikat untuk mengej

Doa yang kita ikhlaskan

Doa yang kita ikhlaskan hari ini.. Doa yang kita biarkan melangit tanpa tahu kapan akan kembali ke bumi Doa yang kita biarkan terus tumbuh tanpa perlu kita mintai jawabannya dengan cepat Doa-doa itulah yang kian hari kian membentuk diri kita menjadi manusia yang seutuhnya. Utuh melepaskan segala hal yang melekat pada diri kita dengan keputusan Allah. Entah itu perkara pasangan , rezeki, karir, impian, harapan kita dan kerja keras. Kita biarkan ia tetap menjadi sebuah rahasia yang kita sendiri pun tidak pernah ingin tahu kapan datangnya. Utuh membiarkan segala urusan yang hadir pada diri, sebagai upaya kita untuk menjadi hamba yang selalu bertawakal pada-Nya.Yang kita tahu, kita tidak perlu menuntut apa-apa atas segala sesuatu yang sudah Allah jamin. Biarkan Allah yang meredakan segala kekhawatiran dan kecemasan kita. Biarkan Allah yang menguatkan atas ritme hidup yang tidak pernah menentu. Bukankah Allah yang luaskan hati kita untuk selalu merasa qanaah setiap hari? Bukankah Al

Pertanyaan akan perjalanan

Semakin bertambah usia, semakin kita sadar bahwa setiap orang sedang melewati fasenya masing-masing . Ada yang di usia sama sudah menyelesaikan pendidikannya, menikah atau bahkan sudah menikmati perannya bersama buah hati. Ada yang di usia yang sama sudah punya pekerjaan yang mapan, karir yang bagus atau bahkan menjadi CEO perusahaan besar. Di sisi lain ada yang masih bertanya-tanya, who is that? Siapakah yang akan menjadi pasangannya? Atau ada yang masih berkutat dengan penelitian untuk selesai dari pendidikan. Masih ada yang bertanya-tanya, when is happen? Kapan lamaran pekerjaannya diterima? Atau sekedar mampu berpenghasilan cukup untuknya sehari-hari. Lebih dalam lagi, ternyata masih banyak yang belum tahu who am i? Masih mencari-cari jati dirinya. Siapa aku? Siapa saya? Tiap orang sudah punya zona waktu dan ruang. Kita memang tengah berjalan pada rute sendiri, menjalani masing-masing takdir yang sudah digariskan-Nya. Dan perjalanan itu memang tidak akan selalu sama. Berbeda