Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Ada

Ada Allah yang selalu mau menerima taubat kita meski seringkali kita bermaksiat dengan sengaja. Ada Rasulullah yang sangat mencintai kita meski tidak pernah bertemu dan saling melihat. Lalu kenapa kita mesti sedih ketika makhluk mengecewakan kita? Bahkan pada Allah dan Rasul, kita sama sekali tidak peduli. Padahal di Padang masyar nanti yang dapat menolong kita hanyalah naungan-Nya dan syafa'at Rasulullah shalallahu 'alahi wassalam.

Jika ramadhan tidak pernah ada

Sore itu, saya sedang asik memperhatikan situasi jalanan yang begitu ramai. Entah kenapa pemandangan itu berhasil menarik perhatian saya. Bagaimana banyaknya makanan yang disuguhkan untuk berbuka. Bagaimana gema suara qur'an terdengar setiap waktu. Bagaimana orang-orang berlomba-lomba untuk berinfak. Dari subuh hingga kembali subuh mesjid tak pernah kosong. Dan bagaimana ribuan kebaikan terang-terangan berlipat ganda hadir saat itu. Pikiran saya melintas beberapa waktu setelahnya Apa yang terjadi jika Ramadhan tidak pernah ada? Apakah itu semua tidak pernah bisa kita saksikan? Apakah dada manusia itu tetap akan kering kerontang tanpa iman? Mau berlama-lama dengan qur'an. Kan lagi Ramadhan. Mau sholat jamaah di masjid. Kan lagi Ramadhan. Mau sering sedekah. Kan lagi Ramadhan. Mau menutup aurat. Kan lagi Ramadhan. Berhenti ghibah. Kan lagi Ramadhan. Berhenti pacaran. Kan lagi Ramadhan. Lalu, kalau tidak sedang Ramadhan?