Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Keutamaan ramadhan

"Bagaimana tidak gembira? seorang mukmin diberi kabar dengan terbukanya pintu-pintu surga. Tertutupnya pintu-pintu neraka. Bagaimana mungkin seorang yang berakal tidak bergembira jika diberi kabar tentang sebuah waktu yang di dalamnya para setan dibelenggu.  Dari sisi manakah ada suatu waktu menyamai waktu ini?" Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemandangan seperti malam ini tidak lagi asing bagi saya. Lampu-lampu kendaraan, bunyi ketukan sendal, seolah berlomba-lomba silih berganti terpancar dan terdengar. Mereka begitu ramai dan semangat. Saya begitu bahagia menyaksikannya. Bagaimana orang-orang begitu antusias menyambut Ramadhan ini. Bagaimana semua makhluk bergembira ria atas kabar kedatangannya. Jejeran sendal begitu banyak memenuhi jenjang pintu masuk masjid. Saking membludaknya jamaah, membuat tikar harus ikut dibentangkan keluar pintu masjid. Yang biasanya tempat berlalu lalang, tapi dalam Ramadhan dipenuhi jamaah untuk sholat. Alhamdulillah 'ala kulihal. Saya b

#1

Selama ini kita sudah cukup berkelana terlalu jauh. Menghabiskan banyak tenaga yang terkadang membuat kita terduduk lemas. Dari hari ke hari sepertinya kesibukan membuat kita harus melupakan banyak hal. Tentang iman, amal dan ibadah yang sering terbengkalai. Semuanya kita pukul rata. Keperluan dunia bahkan melebihi butuh kita untuk akhirat. Padahal kan yang kekal itu akhirat. Ramadhan, seperti menyuruh kita kembali untuk mengenali diri sendiri. Sejauh mana sebenarnya kita sudah menuju Tuhan kita. Sepayah apa kita sudah mengusahakan surga. Sudah sebanyak apa tangis yang kita keluarkan atas dosa-dosa selama ini? Apakah ia sudah mengalahkan tawa akan kesenangan dunia? Bercermin lagi, dan refleksi diri. Kita cukup tau dan sadar atas kelakuan buruk yang kita buat. Tapi tak berdaya melawan syahwat. Kenapa bisa seperti itu? Apa yang sebenarnya yang sedang terjadi dalam diri kita?

H-4 ramadhan

Semoga Ramadhan kali ini menjadi waktu-waktu terbaik kita bersama Allah. Yang wajib tak lagi terlalaikan. Yang sunah belajar didirikan. Segala kebaikan lekas ditebarkan lebih banyak (lagi). Bukankah ramadhan adalah momentum Yang paling pas untuk bermesra dengan Allah? Bahkan ketika tidak ada lagi penawar luka atas kehidupan di dunia ini. Allah lah yang akan senantiasa menjadi tempat kita kembali pulang. Yang masih ragu menutup aurat. Doa sama Allah biar diteguhkan lagi hatinya. Yang ngajinya sehari masih setengah juz ditingkatkan lagi jadi sejuz. Yang jarang sedekah. Diseringin lagi sedekahnya. Yang dulu kalau sore hari pergi main keluar sekarang diganti murajaah hafalan. Ketika perbuatan yang nggak ada manfaatnya diganti sama kegiatan yang banyak pahalanya. Ketika itu rasa khawatir akan kekurangan di dunia segera sirna. Minta aja sama Allah. Langsung dikasih deh.

19th.

Aku selalu khawatir bagaimana memaknai angka 19 ini. Momen pertambahan usia adalah peristiwa yang selalu ku renungi. Karena sejatinya, waktuku di dunia sudah semakin berkurang. Sedangkan amal dan imanku tak juga kunjung bertambah. Allah, aku bersyukur masih diberi pinjaman umur sampai hari ini. Bagaimana aku yang tidak tahu diri ini tak pernah diputuskan oleh rahmat-Mu. Aku masih ingat bagaimana setahun yang lalu aku berkali-kali mengutuki takdirku. Tidak menerima ketetapan-Mu. Dan pada hari ini, ampuni aku yang baru bersyukur. Bahwa semua ujian yang Kau berikan tak lain agar aku menjadi manusia yang lebih baik. Tentu saja dulu Allah tak kabulkan do'a ku sedangkan aku selalu meminta perihal dunia. Lalu Allah menggantinya dengan yang lebih baik. Bahkan dengan sesuatu yang tak pernah aku sangka. Hingga aku bertumbuh menjadi perempuan seperti hari ini. Satu tahun yang benar-benar mengubah hidupku. Satu tahun yang sangat luar biasa.  Bagaimana beribu tangan kebaikan silih bergant

Berlebihan dengan Allah

Jika ada yang namanya kehilangan apakah ia cukup layak untuk ditangisi? Jika ada yang namanya kesakitan apakah ia boleh membuat kita menjadi manusia yang paling menyedihkan? Jika ada yang namanya pengharapan apakah itu tak lebih baik dari sebuah kekecewaan kemarin sore? Itulah kenapa ada yang namanya rahasia.  Hal tersembunyi yang selalu bergandengan dengan sesuatu yang tampak kita jalani.  Takdir-takdir hebat yang mengiringi dengan diam-diam. Itu sebabnya di dalam al-qur'an Allah katakan bahwa kalau sedang sedih sewajarnya aja.  Kalau sedang bahagia juga secukupnya.  Jangan berlebihan dalam sesuatu. Karena pada hakikatnya kita sama sekali tidak memiliki ilmu tentang sesuatu itu. Boleh jadi memang baik atau buruk. Jadi kalau mau berlebihan cukup berlebihan untuk Allah aja. Ibadah yang berlebihan. Tilawah yang berlebihan. Sedekah yang berlebihan. Qiyamul lail yang berlebihan. Pokoknya cinta sama Allah nya harus berlebihan ya.