Kualitas Iman

Iman adalah pondasi dalam diri seorang manusia. Kualitas iman dilihat bagaimana kualitas kita mau memperbaiki setiap kesalahan yang dibuatnya.Bagainana mereka merasa takut karena merasa Allah melihatnya dalam setiap tindakan. 

Iman adalah perasaan takut. Iman adalah perasaan was-was. Karena ketidaksempurnaan kita sebagai manusia membuat kita sangat lemah dalam menghadapi hidup ini.

Kadang kita merasa menjalani ibadah hanya menjadi rutinitas, bukan kebutuhan. Sholat ya sekedar sholat. Kita sering sekali megotak-ngotakan ibadah sebagai ritual. Padahal apapun  yang kegiatan yang kita lakukan bisa menjadi sebuah ibadah

Ibadah itu luas. Kita melakukan apapun dengan mengharap ridho allah itu ibadah. 

“Balasan mereka di sisi Allah ialah surga And’yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terharap mereka.dan mereka pun ridha kepada-Nya”

(Q.S Al-bayyinah 8)

Kebayang nggak sih, pada zaman para sahabat Allah udah jamin para sahabat masuk surga tapi mereka tetap menjani kehidupan untuk mengharap ridho. 

Lah kita? Hidup jauh setelah jaman sahabat tapi dengan santai menjalani kehidupan. Tanpa ngersa takut. Tanpa ngerasa punya beban sedikitpun buat ninggalin syariat islam karena kita malas mengerjakannya.

Keteguhan yang kita puyna mungkin nggak bisa kita dapatkan kalau tidak kita minta sama Allah. Karena Allah yang punya kuasa atas diri kita.

Bahkan rasulullah setiap malam berdoa kepada Allah

Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘ala diinik

“Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agamamu”

Hingga suatu ketika ummu salamah salah satu istri rasulullah  bertanya kepada rasulullah. “Ya rasulullah, kenapa engkau berdoa setiap malam seperti itu. Padahl engkau adalah hambanya yang sudah dijamin masuk surga.

Rasulullah menjawab;

“wahai ummu salamah yang namanya hati manusia selalu berada di antara jemari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendeki, maka Allah akan berikan keteguhan iman. Namun siapa yang dikehendaki, Allah pun bisa menyesatkannya”