saat hatimu memilihnya:'(
Langit kembali nampak kemerahan. Matahari mulai
menenggelamkan cahayanya. Ia seakan tak
rela harus setiap hari melakukan siklus itu. Muncul, namun pada akhirnya akan
menghilang (lagi). Walaupun ia bahkan tau akan selalu dirindukan. Hari ini, tak inginkah kau sedikit lebih lama
turun. Aku mohon! Tidak. Aku takut menerima kenyataan ini sendiri.
Tiba-tiba
saja tangan itu menarik ku. Dan merebahkan tubuhku ke pelukannya. Aku
terperanjat.
“sebentar
saja”. Bisiknya lembut ditelingaku.
“ada
apa?”. Jawabku penuh heran. Aku tau. Sudah terjadi sesuatu. Ku renggangkan
sedikit pelukannya. Ku tatap matanya yang hangat.
“ na,
aku sayang kamu”. Ucapan itu kembali ia
sampaikan. Namun saat ini kenapa terdengar berat?
“ Ya.
Aku tau. Bukankah kita sudah mengutarakan satu sama lain. Aku juga sayang
kamu”. Seulas senyum kuulumkan untuknya. Ada apasih dek? Apa ada yang salah?.
“ tapi
apa kamu tau? Ada seseorang yang lebih menyayangiku”. Suaranya melemah.
Seketika ku mundurkan kaki selangkah. Oh tuhaan.. apa maksud semua ini.
bukankah sudah jelas aku dan dia saling sayang. Jadi apa pedulinya dengan
seseorang itu.
“
mak-sud kamu? Apa kamu juga menyaynginya?”. Jawabku gemetar. Aku menunduk. Jangan. Satu bulir air mata
tiba-tiba jatuh dipipiku. Bergegas aku menyekanya.
“ entahlah.
Tapi aku takut ini semua akan merubah kita”
Kini senja berganti malam. Berganti gelap menampakkan
wajahnya. Ada apa matahari? Bukankah kau ku pinta untuk sedikit lebih lama
turun. Apa kau mendengarnya? mendengar
perkataannya?
Ya,sejak saat itulah. Aku dan dia tak lagi menjadi kita.
Entahlah. Bukankah perasaan aku dan dia yang sudah sama itu cukup untuk membuat
kita bersama. Lalu apa yang membuatnya meninggalkanku demi seseoarng yang lain
itu?. Bukankah kau bilang kau menyayangiku. Apa itu tidak cukup? Apa rasa
sayang mu tak benar-benar ada?.
Komentar
Posting Komentar