setahun lalu
Malam ini. Masih dilangit yang
sama. Aku mencoba sedikit menengok dibalik jendela kamar. Sedikit merasakan
sejuknya angin membelai lembut rambutku. Bintang nampak terletak berserakan
begitu saja. Tanpa ada yang berani menyentuhnya. Begitu indah lukisan malam
ini. Namun,jauh berbeda denganku. dengan
perasaanku. Malam ini, aku mencoba mengumpulkan keping demi keping hati
yang dulu sempat pecah. Mengumpulkan memori demi memori yang belum sempat
dilupakan.
4 juli setahun yang lalu. Dia nyata
hadir di kisah hidupku. Senyata perasaan ku terhadapnya. Saat itu hatiku amat
hancur oleh seseorang. Pun ia hadir
memungutnya. Tak hanya itu, ia sungguh membuatnya utuh kembali. Bahkan mungkin
lebih baik. Sebuah penawaran kenyamanan benar-benar ku
rasakan. Bahkan aku tak pernah peduli
apakah ini semua nyata tulus atau hanya perasaan sesaat saja.
Lalu akhir dari kisah itu apa?. Kepergiannya.
Ya, tiada aku pernah tau sebab ia pergi. namun yang hanya ku tau ia pergi karena ada seseorang yang lain. Ah, sejahat itukah? . aku
benar-benar tak tahu apa-apa.
Tapi satu hal yang aku tau aku
amat mencintainya. Setahun sudah aku menyembunyikan perasaan ini. menyembunyikannya amat jauh. hingga aku lupa
cara untuk membuangnya. Aku biarkan perasaan ini berdiam kelu disini. Hey! Pergilaah, aku ikhlas membiarkan mu
pergi. namun segala nya sia-sia,perasaan itu tetap diam begitu saja. Entahlah,
mungkin saja ia berpura-pura tak mendengarnya.
Wanita bodoh macam apa aku ini. rela
menghabiskan waktu untuk sebuah kesia-siaan. Menunggunya. Bahkan aku tak pernah
tau apakah memang aku tempat kembali nya pulang . Boleh jadi tidak. Ada milyaran
wanita dimuka bumi ini. Sadarlah. Ia mungkin takkan pernah kembali mencintaimu
lagi.
Maka, ku biarkan saja kemana
ketulusan ini membawa ku. Membawanya. Membawa kita. Seperti sungai yang membiarkan dirinya mengalir begitu saja
ketempat terbaiknya. Laut.
Komentar
Posting Komentar