persimpangan
Kau pengusik senja yang selalu ku buai
Menyayat rintik hujan yang sering mengaduk rinduku
Sayangnya, tak ku dengar lagi riak air
Yang kemaren sore kau suguhkan
Mataku terlalu redup melirikmu
Bumi ini sudah tua untuk tahu syahdunya rasa yang selama ini kita sulam
Dua daun telinga gajah beriringan mengikuti asa ku
Mengulik lewat jalan raya yang beberapa kilometer telah kita tempuh
Komentar
Posting Komentar