Kau
Kau adalah sepi yang ku nanti diantara rentetan panjang pagiku. Melebur dalam fikiranku yang sesak oleh senyum mu.
Kau adalah ramai yang selalu datang pada pertengahan mimpiku. Membungkamkan hati yang sebentar lagi ingin ku tinggali.
Padamu, ku toreh rasa yang mungkin masih tersisa. Ku gali nyata yang sempat pudar karena khayal.
Ku biarkan saja wajahmu menari-nari di otakku. Mengelilingi setiap jengakal sel yang ada di dalamnya. Terserah mau ku apakan kegaduhan itu. Yang jelas aku takkan melenyapkannya.
Padamu, ku titip sebab yang membuatku menyukaimu. Memberitahu mu bahwa rasa ini bukan sekedar ada untuk dibiarkan saja.
Aku harus memeluk lutut setiap kali merinduimu. Kau tahu sesulit apa menahan rindu bukan?
Komentar
Posting Komentar