Aku


Aku.
Aku adalah diam.
Aku adalah bisu.
Aku adalah sepi.

Aku adalah rangkaian kata yang tak bermakna.
Aku adalah rumah yang tak berpenghuni.
Adalah  aku bukan tempat kembali pulang setelah petang.

Sesampaiku pada sebuah lembah yang kelam berpalungkan karang-karang berduri tajam. Akan ada mutiara bening berkilau yang menunjukkan celahnya padaku.

Memberitahukan bahwa sebaiknya aku mengambilnya dengan segera. Sebelum ada orang lain yang menjangkaunya.

Secuil apapun kebaikan yang kau lihat dari orang lain. Meski orang itu buruk menurutmu. Tapi belum tentu menurut-Nya. Ambil lah.
Ambil lah dengan berlapang dada.

Aku tanpa kalian, sahabat. Bukanlah apa-apa. Teruslah dan menetaplah di dekatku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ambisi

Mati

Menulis itu?