Hal yang layak dipertaruhkan dalam sebuah perjuangan adalah mencoba untuk gagal. Iya. Mencoba berarti memberi tempat pada hati untuk membuka peristiwa-peristiwa baru. Kita harus bersedia mengorbankan banyak hal. Waktu, hati, pikiran dan iman. Memang, kita tidak pernah tahu kegagalan yang keberapa yang membuat kita berhasil. Sehingga yang seharusnya kita perbuat hanyalah berusaha.

Ada yang dengan mudahnya meraih apa yang diinginkan. Ada yang tidak. Dari mulai masuk sekolah, masuk perguruan tinggi negeri favorit, sampai di terima kerja dimana saja.
Sedangkan di belahan bumi lainnya. Ada pula yang selalu berusaha, tapi harus gagal berkali-kali.

Terkadang, mereka yang mudah mendapatkan apa yang diinginkan penasaran kapan ia gagal. Mereka ingin sekali merasakan bagaimana bangkit dari kegagalan berkali-kali.
Sedangkan yang berkali-kali merasakan kegagalan selalu bertanya "Kapan aku berhasil?"

Tapi pada akhirnya, pernah gagal atau tidak pernah gagal. Itu tidaklah masalah.

Itulah yang sering dilakukan orang-orang cerdas. Bahwa  bergelut dengan kegagalan itu bukan musibah tapi anugrah. Mana mungkin ada asap  kalau tidak ada api, begitu dalihnya. mana mungkin ada keberhasilan kalau tidak ada gagal. Ah, manusia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ambisi

Mati

Menulis itu?