Edisi dinas (2)

Tepat dihari ketujuh saya melakukan rutinitas seperti ini.
Rutinitas yang cukup menguras tenaga, mungkin. Separuh hari saya, saya habiskan di Rumah Sakit ini. Mengumpulkan bekal, demi kebermanfaatan kelak dimasa depan.

Ternyata disinilah sebenarnya saya sedang diuji. Diuji dengan sedikit kesibukan. Diuji sedikit dengan kelelahan . Rutinitas ini berhasil menggagalkan semua targetan yang selama ini saya jaga. Saya akui, semua amalan yaumi saya berantakan. Dan akibatnya? akhir-akhir ini saya ngeluh aja, khawatir aja, gelisah aja, nggaktau arah aja.

Aku iri, sungguh iri

Wahai Allah, ternyata menjaga amalan ditengah kesibukan dunia itu lebih berat daripada menahan rasa malas mengerjakannya.

Lalu bagaimana dengan mereka yang tetap mampu istiqamah dengan amalannya  saat Allah uji mereka 24 jam dengan pekerjaan?
Ah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang memiliki tempat terbaik dihari akhir.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ambisi

Mati

Menulis itu?