Sore sabtu itu

"Keadaan sulit itu bukan karena Allah nggak sayang. Tapi karena Allah lagi negur kita, mungkin"

Pagi itu setelah pulang dari puskesmas saya membuka chat WA group liqo. Rencananya sore ini kami akan mengadakan liqo di pantai tempat wisata di kota kami. Karena tidak begitu jauh jaraknya dari kediaman.

Dengan suasana badan yang masih lelah sehabis dinas di puskesmas semalam dan baru pulang pagi ini. Ada rasa malas terbesit dihati saya.
"Ah, sore ini ijin dulu deh. Takutnya nanti badan tumbang kalau dipaksain. Kan semalam nggak tidur sama sekali jagain pasien".
Begitu batin saya.

Sampai di kos, beres2, cuci baju, dll. Ba'da zuhur setelah selesai makan. Sekitar pukul 3 sore saya ketiduran.
Waktu berlalu, eh udah jam 6 sore aja. Saya kaget. Pemberitahuan whattsap banyak banget. Saya lihat ternyata akhwat udah pada ngumpul di pantai.
Nggaktau kenapa langsung pengen nyusul. Siap2 langsung cus k tempat liqo. saya semangat nyusul karena juga pengen main dipantai. Hehe.
Saya membelah jalan dengan cepat.
Setelah sampai di pantai ternyata liqo nya udah selesai
Ya Allah, sempet kesal. “Tdi katanya bru pembukaan? Kok nggak ditungguin sih? ” dan blablabla brontak hati.
Di jalan ngerutu sendiri.

Tengok lagi chat.

“Mon, kami d mesjid Nurul iman pergi sholat. Kami tunggu disini ya"

Saya langsung muter motor ke sana. Udah plengak-plengok kanan kiri. Kok nggak ketemu2 ini mesjid. Udah jalanan rame banget. Ngegerutu lg. Brontak lagi.

Astagfirullah, ada yang nglakson dari belakang. Sontak saya terkejut. Saya menepi.  Merhatiin suasana pantai malam itu.
Akhirnya, ngelus-ngelus dada.
Tarik napas dalam-dalam.
Terus nanya sama diri sendiri “apa yang mona cari sebenarnya? Dunia atau akhirat?”

Pikiran saya kembali saat sebelum berangkat kesini. Mona semangat berangkat karena apa? Karena pengen main ke pantai kan? Bukan liqonya.
Tadi awalnya mengkambing hitamkan rasa lelah. Males pergi liqo.

Muter otak lagi.
Astagfirullah, sepertinya Allah lagi negur mona. Masak iya udah lama liqoan tapi niatnya bukan karena pengen ilmunya.
Makanya Allah Kasih sedikit kesulitan gini. Allah kasih rasa kesal, gundah, dan khawatir.

"Apasih yang sebenarnya mona cari?" nanya lagi sama diri.

Akhirnya hati tenang, plong ajaaa gitu.
Terus ngelanjutin perjalanan cari mesjid itu lagi dengan hati yang lapang.

Memang ya, Allah tu nggak bakal biarin hamba-Nya jadi sia-sia gitu aja.
Sia-sia gimana? Iya. Gini, kalau niatnya cuma pergi main ke pantai. Ya dapatnya cuma main-mainnya aja.
Tapi kalau niatnya ngejar ilmu. Udah dapat pahala, dapat mainnya juga.

Iya kan?

"Sering-sering periksa niat saat ngelakuin sesuatu. Bisa jadi kesulitan yang Allah Kasih saat kita lagi melakukan sesuatu kegiatan itu karena niatnya yang tidak pada tempatnya"

Iya kan?

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ambisi

Mati

Menulis itu?