Nekat aja dulu
Sebagai seorang calon tenaga kesehatan dengan status masih mahasiswa semester 3. Membuat saya sedikit takut dan berhati-hati ketika turun ke rumah sakit untuk real setting.
Lingkungan yang terbuka. Orang-orang datang darimana saja. Dan tentu mereka semua tidak tahu bagaimana keseharian kita sebenarnya.
Jilbab yang menutup dada serta memakai handshock hampir tidak saya temukan disini. Apalagi saya berada di lingkungan militer (Rumah Sakit Tentara). Dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya memakai seragam yang serba ketat. Karena begitulah aturan di rumah sakit itu.
Awalnya saya takut dan khawatir jika tetap kekeuh dengan prinsip saya. Takutnya mereka tidak menyukai dan merasa ini itu dengan saya.
Pergolakan batin yang begitu hebat dengan diri saya.
Ya Allah, inilah yang dinamakan ujian iman? Saya terus berdoa untuk diberi kemudahan.
Lalu, tepat pagi itu saya memutuskan untuk nekat. Memakai jilbab yg menutup dada dan memakai handshock.
Awalnya saya masih takut dan ragu.
“Nanti gimana kalau susah melakukan tindakan? ”
“Nanti gimana kalau terkena darah pasien?”
“Nanti gimana kalau ini itu?"
Banyak sekali ketakutan saya. Namun, Allah yang menguatkan hati saya. Saya dengan pede dan bangga berpakaian seperti itu.
Tiba-tiba mereka berkomentar<br>
“Adik ni orang “siak” ya?"
“Apa ni dek, baju? Takut hitam ya?"
Berbagai macam komentar lah pokoknya. Tapi saya cuek aja sih. Kan mereka cuma komentar. Habis itu juga diem. Dah, selesai deh.
Ternyata nggk ada yang larang. Hari-hari selanjutnya mereka terbiasa melihat penampilan saya seperti ini dan tidak berkomentar apapun.
Akhirnya, saya tetap bisa menjaga iffah dan izzah saya.
Intinya, nekat aja dulu. Kita kan nggak bisa prediksi masa depan. Setidaknya kita coba perjuangain apa yang udah kita jaga selama ini. Nanti Allah yang akan bantu. Bukankah bantuan Allah itu lebih dari segalanya?
Waah, aku selalu salut sama dedikasi oara nakes. Semangat yaa
BalasHapusSetuju banget deh, nekat aja dulu, karena kita ga pernah tau apa yg ada didepan kan..
BalasHapus