Nikmat

"Sedikit saja Allah itu mengurangi nikmatnya, rasanya banyak sekali yang hilang dari kita" ucap perempuan itu dengan lembut.

Perkara nikmat rasanya tak pernah habis untuk dibahas. Semua seluk-beluk hidup tak lepas dari nikmat. Saat kondisi sadar maupun tidak sadar, oh ini ya nikmatnya.

Beragam cara Allah memberikannya. Bahkan dengan cara yg tidak pernah kita terka sedikitpun.

Lewat kesedihan, Allah beri nikmat. Lewat kebahagian, Allah beri nikmat. Lewat jalan apapun.

Kadang, perasaan syukur kita memang ada hanya ketika senangnya saja. Padahal nikmat itu tak bisa kita ukur dengan cara seperti itu.

Adakah peristiwa buruk yang menimpamu namun membuatmu berubah lebih baik? Itu nikmat.
Adakah kebahagiaanmu yang membuatmu lupa dengan Allah? Itu bukan nikmat.

Maka pandai-pandailah membedakannya. Pandai-pandailah menyikapi suatu kejadian.
Karena kata Allah "boleh kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal buruk untukmu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ambisi

Mati

Menulis itu?