Tetang orang-orang yang memilih bertahan diantara banyaknya jalan untuk mundur dari dakwah
Saya sibuk kuliah. Berangkat pagi dan pulang sudah kesorean. "Kenapa rapat terus? Saya juga punya tugas kuliah yang segunung" "Saya izin dulu ya agenda sekarang. Ada urusan lain" "Mana mungkin bisa chatting akhwat yang lain, nggak punya waktu" Lalu jadi silent rider di grup. Tidak respon. Tidak ada kabar. Dan akhirnya menghilang dari jama'ah. Memilih mundur dari dakwah. Mudah saja jalannya. Pura-pura tidak tau dengan kondisi dakwah itu. Abaikan saja obrolan saudara kita di grup. Menutup mata dan telinga dengan perjuangan yang lainnya. Apakah kamu terlalu yakin bahwa dengan meninggalkan urusan Allah lalu urusan dirimu sendiri akan lebih mudah selesai? Atau bisa jadi, Allah akan mempersulitnya dengan membuat urusanmu itu tidak pernah selesai. Semakin banyak waktu yang kamu sediakan untuk dunia, semakin tidak pernah selesai kesediaan itu. Bertambah-tambah, bertumpuk, tidak pernah habis. Lalu kepalamu menjadi sakit. Dan akhirnya, kamu tidak pernah ...