Amalan yang kontinu
Nggak usah
terburu-buru. Santai aja. Yang namanya proses memang selalu butuh waktu. Nggak mungkin
kan anak bayi langsung bisa jalan? Nggak mungkin rambut yang dulu pendek
langsung panjang. Ya, itu tadi. Bahwa semua proses butuh waktu.
Kamu nggak usah
khawatir kalau saat menjalani itu kamu belum bisa berubah secara cepat. Untuk apa
hasil abal-abal yang diharapkan. Terkadang proses yang banyak membentuk
keteguhan dalam hati kita. Kalau simsalabim saja coba bayangin hasilnya?
Hidup nggak bisa juga
kalau kita cuma nurut kayak air. Karena air itu kan ngalirnya ke bawah,
sedangkan kita selalu ingin peningkatan dalam hidup. Entah itu perihal iman,
ibadah, kebaikan, dan hal baik lainnya.
Mungkin nggak semua
orang paham dengan apa yang sedang kita jalani. Karena terkadang penerimaan itu
selalu sulit daripada penolakan. Tapi yakinlah jika semakin ditolak kita
semakin memperlihatkan kebaikan dalam diri kita, maka lambat laun penolakamn
itu akan berubah menjadi apresiasi yang luar biasa. Bahkan mereka sampai di
titik takjub dalam diri kita.
Oleh karena itu kenapa
Nabi bilang bahwa amalan yang sedikit tapi sering dilakukan itu lebih baik
daripada amalannya banyak tapi cuma sekali setahun. Cuma kapan ingat aja.
Coba bandingkan. Hari ini ada seorang pemuda sholat duha 12
rakaat. Terus 1 bulan kemudian baru sholat dhuha lagi. Mana yang lebih Allah
sukai dengan pemuda yang sholat dhuhanya 2 rakaat sehari tapi rutin. Bahkan sudah
jadi kebiasaan dari mereka.
Tentu saja yang sholat
dhuhanya rutin. Karena apa? Karena interval waktunya bertemu dengan Allah saja
lebih sering. Dan kita semua tahu bahwa apa yang sering kita lakukan lama-lama
akan mennjadi sebuah kebiasaan.
Komentar
Posting Komentar