Belum mengenal islam seutuhnya
Kita terlahir menjadi
seorang muslim. Dari dalam kandungan, hingga kita tumbuh bertahun-tahun setelah
itu. Menjalani setiap tahap kehidupan dengan syariat islam
suatu ketika di dalam
sebuah forum saya pernah bertanya seperti ini.
“Kalau menangis saat
bulan puasa apakah batal puasanya?”
Sebagian mereka
terlihat bingung, sebagaian yang lain menjawab ‘iya’ dengan ragu-ragu. Lalu saya
jawab.
“iya, batal. Kalau nangisnya
sambil minum”
Mereka tertawa
malu-malu
Begitulah kenyataannya.
Kita bertahun-tahun menjalankan syariat islam. Tapi kita sebenarnya tidak tahu
apa yang sedang kita jalani. Kita hanya mengikuti yang telah ada. Tanpa kita
mau mempelajarinya lebih dalam.
Dan pada akhirnya, kita
hanya ikut-ikutan.
Kita tidak mengenal
islam, agaman kita sendiri. Kita tidak tahu kenapa harus menjalaninya seperti
ini? Untuk apa?
Itulah akibatnya kenapa
kita menjadi malu untuk berislam secara kaffah. Kita malu mengaplikasikan
syariat islam dengan utuh. Kita memilih melakukan apa yang biasa orang lakukan
saja. Agar tidak terlihat aneh. Agar sama seperti orang kebanyakan.
Begitulah kita, hanya
mau mengikuti kebanyakan. Tapi apakah kebanyakan itu selalu benar?
Komentar
Posting Komentar