Cari teman shalih
Menjalani syariat islam
sendirian itu memang tidak mudah, tapi bisa kok. Apalagi kalau ngejalaninnya
bareng-bareng. Bareng sama teman kamu, sahabat kamu, keluarga kamu.
Hari ini apakah kamu
merasa asing dengan pilihanmu? Dengan pilihan yang sudah susah payah kamu
ambil. Dengan segala pertimbangan. Dengan segala pergolakan batin.
“Aku masih ingin
menjalani kehidupan seperti kebanyakan orang”. Lalu kalimat itu kali ini
berubah “Aku akan menjalani syariat islam dalam kehidupanku tanpa peduli apa
kata orang”.
Ya, kalimat dengan
penuh keyakinan itu.
Sebenarnya kamu tidak
sendiri. Di luar sana, banyak yang sedang berjuang seperti dirimu. Berjuang melawan
hawa nafsu dan berusaha meletakkan segala perintah Allah di atas segalanya. Menjalani
keseharian sebagaimana yang Allah inginkan.
Oleh karena itu ketika
kita memutuskan untuk hijrah dan memutuskan menjalani kehidupan sesuai syariat
islam maka saat itu kita sebenarnya butuh lingkungan yang bisa menerima kita. Kita
butuh orang-orang yang bisa mendukung kita.
Karena nyatanya berada
di antara orang-orang yang tidak lagi satu visi dengan kita itu hanya akan
memberatkan hubungan sosial kita sekaligus psikologis kita. Bukan bermaksud
untuk pilih-pilih teman. Tetapi memang begitu kata Rasulullah bahwa kita sesuai
dengan siapa teman kita
“Seseorang itu menurut
agaman teman dekatnya maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman
dekatnya”
(HR Abu Daud dan
Tirmidzi)
Maka ketika kita sedang
berada dalam proses hijrah. Carilah teman-teman yang shalih, supaya hati kita
juga mantap dalam prose situ. Pilih-pilih teman itu juga penting, karena teman
adalah objek yang juga memberikan pengaruh besar dalam hidup kita. Kalau kita
berteman dengan pecandu narkoba, sedikit banyaknya kita akan mencium bau
narkoba tersebut. Kalau kita berteman dengan teman yang suka tilawah. Sedikit banyaknya
kita akan suka juga bertilawah.
Sebagaimana rasulullah
bersabda;
“Permisalan teman duduk
yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai
besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi,
atau kamu akan membeli darinya, atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun
tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu
mendapat bau yang tidak sedap darinya”
(HR Bukhari)
Komentar
Posting Komentar