syariat islam itu kuno?

Kamu mengganggap islam terlalu mengekang. Mengatur kehidupan manusia terlalu detail. Padahal setiap orang berhak dong menjalankan hidup seperti yang mereka mau. Bukankah yang menerima baik dan buruknya mereka sendiri. Lalu mengapa islam begitu ikut campur?

Islam itu terlalu kuno. Tidak bisa mengikuti perkembangan zaman. Agama yang tertutup. Cara berpakaian saja kok diatur? 

Sekarang nggak zaman lagi pakai baju yang tertutup. Seperti ibu-ibu saja. Kalau masih muda, nikmati dulu hidup yang modern ini.

Hey, pernahkah kamu berpikir demikian?
Pernahkah kamu ada di posisi demikian?
Apakah memang syariat islam tidak bisa mengikuti zaman?

Itulah pikiran-pikiran orang barat di luar sana. Mereka mengedepankan diri mereka yang ‘katanya’ punya hak untuk melakukan apapun di dunia ini. Padahal dunia ini milik siapa?

Itulah keyakinan mereka. Bahwa agama hanya mengatur hal-hal ibadah saja. Hanya hal-hal ritual saja. Selanjutnya, terserah mereka.

Islam bukannya tidak bisa mengikuti  perkembangan zaman. Tapi islam hadir agar kita tidak gamang saat berada di zaman itu. Zaman yang ambisius. Zaman yang egois. Islam hadir menjadi pegangan. Tempat bergantung. Tempat sumber dari segala sumber.

Bukankah kita tahu bahwa kitab suci Al-quran sudah memuat tentang kehidupan dengan lengkap. Bahkan orang-orang barat yang genius di luar sana sudah duluan mengkaji al-quran sehingga mereka tahu apa yang akan terjadi di dunia ini beberapa tahun ke depan.

Islam bukan agama yang kuno. Islam itu adalah agama yang fitrah. Syariat islam hadir sesuai dengan fitrahnya manusia. Baik, teratur, disiplin. Begitulah sifat manusia sebenarnya. Hanya saja kita tidak tahu selama ini. 

Bukan islam yang harus mengikuti zaman. Tapi zaman yang harus mengikuti islam.
Tahukah kamu dahulu orang-orang jahiliyah kenapa tidak mau bersyahadat (masuk agama islam)? Bukan karena mereka tidak mau meninggalkan agama nenek moyang mereka. Tapi karena mereka tahu konsekuensi dari syahadat itu. Mereka harus meninggalkan perbuatan maksiat mereka jika bersyahadat. Mereka harus meninggalkan khamr, zina, dan judi. Padahal itu semua dalah pekerjaan setan, bukam manusia.

Dan hari ini, kita terlahir menjadi islam. Mau tidak mau kita harus menerapkan syariat islam dalam kehidupan kita. Kita terlahit sebagai islam bukan karena Allah ingin orang yang masuk islam itu berjumlah banyak. Tidak ada pengaruhnya sama kedudukan Allah. Tapi karena Allah saying sama kita. Karena Allah tahu kita mampu melakukan konsekuensi setelah bersyahadat. Dan karena kita telah terpilih menjadi hamba penghuni surga-Nya.
 















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ambisi

Mati

Menulis itu?