Syariat itu apa?



Syariat berasal dari kata dasar sya-ra-‘a yang artinya memulai, mengawali, memasuki, memahami. Atau bisa berarti peraturan, undang-undang, syariat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) syariat adalah hukum agama yang menetapkan peraturan hidup manusia, hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia dan alam sekitar berdasarkan al-quran dan hadist.

Ibnu Manzhur berkata: “Syarat, syara’, dan musyarra’ah adalah tempat di mana air mengalir turun ke dalamnya. Syir’ah dan syari’ah dalam percakapan bangsa Arab memiliki pengertian syir’atul ma;, yaitu sumber air, tempat berkumpulnya air, yang didatangi manusia lalu mereka meminum airnya dan mengambil airnya untuk minum. Bangsa Arab tidak menamakan tempat-tempat berkumpulnya air tersebut syariat sampai air tersebut banyak, terus mengalir tiada putusnya, jelas dan bening, dan airnya diambil tanpa perlu menggunakan tali (Lisanul ‘Arab 8/174)

Dalam penjelasan di atas. Syariat islam dianalogikan sebagai sumber air yang tiada putusnya. Analogi tersebut seperti teguran bagi kita bahwa sebenarnya kita lah yang memmbutuhkan syariat tersebut.

Coba bayangkan hidup kita tanpa air. Sedangkan air adalah salah satu sumber kehidupan yang sangat penting. Begitu juga dengan syariat. Kedudukannya juga sangat penting.

Dari segi makna umum menurut Athiyah Fayyadh syariat adalah seluruh hukum-hukum yang dibebankan Allah ‘azza wa jalla kepada hamba-Nya yang telah dijelaskan kepada mereka dalam wahyu-Nya dan oleh lisan rasul-Nya. 

Dibebankan maksudnya di sini ialah suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh manusia. Sebab aturan itu turun tidak lain untuk mengatur seluruh urusan yang ada di dunia. Bermacamnya karakter manusia, di mana ia punya andil sendiri untuk melakukan kehidupannya sesuai kehendaknya sendiri. Memenuhi nafsunya. Kalaulah nafsu itu tidak ada yang mengatur, tidak berjalan di relnya, apakah yang akan terjadi?

Di dalam al-quran sudah banyak firman Allah yang menjelaskan betapa pentingnya kedudukan syariat dalam kehidupan manusia

“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu)”
(QS. AL-jatsiyah:18)

“Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang” (QS Al-Maidah:48)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ambisi

Mati

Menulis itu?