Pacaran?

Dulu pas masih zaman Abege, aku ngerasa aneh sama orang yang memutuskan untuk nggak punya pacar.
"Lha, emang iya bisa bahagia tanpa pacar?"

Punya pacar itu asik lho. Ada yang antar jemput, ngajakin makan, perhatian, dan kesenangan lainnya.

Dulu aku percaya bahwa nggak semua yang pacaran itu menjerumus ke maksiat. Cuma oknum-oknum tertentu saja yang ngelakuin itu. Karena yang namanya cinta itu suci. Nggak pantas kalau disatuin sama kemaksiatan.

Hingga tahun berlalu cepat. Kejadian demi kejadian menunjukkan bahwa mindshet aku tentang pacaran itu salah. Semakin banyak aku belajar agama, semakim aku tertampar keras. Pacaran sebelum nikah itu tetap haram karena pasti mearah ke maksiat. Pasti. Bukan mungkin lagi.

Bohong kalau ada yang bilang "saya pacaran nggak ngapa-ngapain kok". Kalau nggak ngapa-ngapain, ngapain pacaran?

Percayalah, siapapun kamu yang hari ini sedang pacaran. Bahwa status yang kamu banggakan itu hanyalah fasilitas untuk kamu dan pacar kamu melampiaskan hawa nafsu sebelum waktunya.

Dalam surat al-isra ayat 32
"Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya itu adalah jalan yang buruk"

Bukankah pacaran itu mendekati zina?

Itulah mengapa dalam islam nggak ada yang namanya pacaran. Pacaran itu adalah budaya barat. Di mana mereka mengedepankan kebebasan.
Sedangkan di dalam islam, semuanya diatur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ambisi

Mati

Menulis itu?