Waktu

Setiap hari tanpa kamu sadari, ternyata banyak peristiwa datang silih berganti yang menunjukkan betapa lemahnya diri ini-sebagai manusia. Nyatanya manusia itu punya porsi dalam bergerak. Ada rambu-rambu yang tak boleh dilanggar. Ada batas sebagai hamba yang tidak boleh dilewati. Karena memang sejatinya tidak semua hal berada dalam kendali kita.

Saat usia 17 tahun, saat di mana kamu mulai memikirkan yang namanya 'masa depan'. Kamu mulai menyusun rencana sedemikian rupa. Membuat plan A,  plan B, dan 1000 plan lainnya.Nanti saya akan kuliah di tempat itu, lulus dengan IPK sekian, bekerja, lalu menikah dengan seseorang yang disuka, punya anak sekian orang, membangun rumah, membuka usaha, pergi liburan, menua and happily ever after.

Lalu, saat menginjak usia 20 tahun. Kamu mulai mengerti satu hal. Ternyata perjalanan hidupmu jauh melenceng dari semua rencana. Banyak hal yang terjadi dalam hidupmu tetapi tidak masuk ke dalam daftar planmu. Bahkan ada yang bertentangan dengan dirimu. Entah apa alasannya, semesta sudah menakdirkannya.

Tempat kuliahmu hari ini mungkin tempat kuliah yang bahkan belum pernah kamu dengar namanya. Pekerjaanmu mungkin tak sehebat pekerjaan yang kamu impikan. Pun dengan rumah tanggamu, bukanlah rumah tangga sempurna seperti yang sering ditampilkan di sosial media. Arus semesta membawamu ke perjalanan yang lain-yang rasanya begitu asing, berbeda, menantang, dan membuatmu harus keluar dari zona nyaman itu. Apakah kamu pernah mengira bahwa kamu akan menghabiskan waktu seperti sekarang ini?

Memang benar, ternyata hidup semisteri ini. Kamu sudah berada di pertengahan jalan. Maka lanjutkanlah. Lanjutkan dengan cara terbaikmu. Yakinlah, bila memang takdir yang kamu jalani ini adalah keputusan Allah, maka tidak ada yang perlu kamu khawatirkan. Bersiaplah semakin dekat dengan-Nya. Karena tiada alasan lain-hanya satu-setiap hari Allah selalu ingin kamu ingat kepada-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ambisi

Mati

Menulis itu?