Untukmu

Kita memang tidak bisa memaksakan hal-hal di luar kendali kita. Ikhtiar itu harus. Tapi apakah buah dari hasil ikhtiar itu sesuai keinginan kita atau tidak, itu mutlak hak Allah. Allah mau mengabulkannya hari ini,  esok, atau Allah ganti dengan sesuatu yang lebih baik. Semua itu adalah sebuah keniscayaan.

Tidak sekarang, bukan berarti Allah tak sayang. Barangkali ada hal yang lebih perlu untuk kita persiapkan. Entah itu ruang penerimaan kita yang harus lebih diluaskan atau kita mesti belajar lagi mengecilkan rasa khawatir yang kita ciptakan sendiri.

Tidak hari ini, bukan berarti Allah tak peduli. Hanya saja waktu terbaik itu sudah ditentukan jauh sebelum kita hadir di bumi ini. Tidak ada yang terlalu cepat atau terlalu lambat. Semua ini hanyalah tentang cara kita melihat dari kacamata siapa. Kalau memakai kacamata manusia tentulah hasilnya keliru.

Maka tunggulah dengan tenang. Tunggulah dengan menjadi sebaik-baik hamba. Bukankah tidak ada yang mendesak kita untuk melakukan ini dan itu? Kalaupun ada, apakah desakan itu sesuai perintah Allah? Percayalah, yang datang dan pergi dari Allah itu bukan untuk mengecewakan, melainkan untuk menguatkan.
Untukmu, selamat berjuang ya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ambisi

Mati

Menulis itu?