Ketakutan

Kadang, kita begitu takut untuk melangkah pada keputusan baru.
Karena selama ini kita ngerasa 'kok banyak dari keputusan kita itu yang berujung kecewa?

Kita sedih, gagal, bingung
Ngerasa nggak layak

Kok yang kita hadapi berat banget ya rasanya?
Galau, gelisah, khawatir
Ngeliat orang lain kok mereka happy terus ya.
Lalu kita tenggelam dengan badai yang

Lalu hari-hari kita udah kayak orang yang paling berat ujiannya. Padahal mah ujian kita nyatanya masih di bawah standar euy! Tapi kita suka gitu, mendramatisir keadaan.

Ruang bertumbuh setiap orang emang beda, karena ranah peran yang Allah titipkan pun berbeda.

Kita ngebandingin kemampuan kita sama orang lain sampai ke ujung dunia mah nggak bakal nemu titik habisnya.

Kita perannya untuk masalah A, orang lain untuk masalah B-Z.
Ya, tracknya berbeda lah.

Kalau track kita banyak duri, kerikil dan jalan berkelok. Tapi orang lain ndak nemu itu di perjalanannya. Ya ndak apa-apa. Ridha, ikhlas sama garis cerita Allah buat kita.

Self acceptance
Semangat untuk terus mengeksplor dan memaksimalkan kemampuan diri

Maka, buatlah impian-impian kita itu mengantarkan pada pencarian jati diri ideal kita.
Siapa?
Muslim/ah yang bertaqwa.

Plannya di breakdown lagi; mau menjalani hidup seperti apa dan berkontribusi di bidang apa untuk kemajuan Islam?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ambisi

Mati

Menulis itu?