Roller coaster
Roller coaster kehidupan yang hadir dengan ritme yang tidak menentu. Sesaat ingin berteriak keras karena bahagia, sedetik kemudian bisa menangis ketakutan atas kesedihan. Pun sebaliknya. Tiada yang tahu. Dalam sepersekian detik semua bisa berubah.
Semakin lama dalam roller coaster perjalanan itu, justru semakin kuat rasanya ingin berserah. Memercayakan kepada Allah atas segala sesuatu yang di luar kuasa kita untuk mengaturnya. Kita diingatkan kembali, bahwa yang tengah terjadi dalam hidup ini tidak dalam kendali kita. Naik turunnya, ke kiri ke kanannya sudah digariskan.
Maka bersabarlah atas banyak hal yang sulit engkau mengerti. Karena orang yang kuat itu bukan orang yang tidak menangis ketika hatinya terluka. Orang yang kuat itu bukan orang yang selalu tegar ketika hidupnya sangat runtuh. Tetapi justru sebaliknya.
Orang yang kuat itu adalah ia yang selalu merasa tidak baik-baik saja tanpa Allah. Kala ia bahagia, tapi kebahagiaannya tak mendekatkannya pada Allah, ia gelisah. Kala ia bersedih, tapi kesedihannya menjauhkan hatinya pada Allah, ia sangat resah.
Mudah bagi Allah untuk menyelesaikan semuanya, satu persatu, dengan cara yang barangkali tak masuk logika. Maka benar, hanya iman, hanya imanlah yang membuatnya tetap bisa dimengerti. Karena sebagai manusia yang lemah, kemampuan kita amatlah terbatas, sayang.
Dalam lirihmu, dalam sepimu, dalam banyak waktumu. Tetaplah menguat seiring doa-doa itu kian banyak dan melangit. Yakinlah bahwa Allah tidak akan membebani melebihi kemampuan hamba-Nya. Percayalah, yakinlah sepenuh hatimu.
Komentar
Posting Komentar