Ketakutan
Barangkali ketakutan yang nyata ada pada diri kita ialah ketakutan untuk menjalani konsekuensi atas keputusan yg sudah kita buat. Yang mau tidak mau, setiap hari harus kita nikmati prosesnya. Yang siap tidak siap, ia tetap akan kita hadapi. Ragu, cemas, khawatir, tentang segala hal yang tidak benar-benar bisa kita kendalikan dengan sepenuhnya. Karena memang tugas kita bukan pada hasilnya tapi pada ikhtiarnya.
Barangkali ketakutan yang nyata ada pada diri kita ialah ketakutan akan mencintai diri kita secara utuh. Menerima segala bentuk kekukarangan yang ada pada diri. Memahami semua keterbatasan yang memang tak perku kita lakukan segalanya dengan sempurna. Karena memang tidak ada yang menuntut kita untuk seperti itu.
Barangkali, ujung dari ketakutan ini sesungguhnya adalah ketidaksiapan diri. Tidak siap untuk gagal, tidak siap untuk patah, tidak siap untuk memberi dan menerima, tidak siap untuk berjuang dan tidak siap untuk kerja keras.
Tidak apa-apa. Kita hanya perlu mencoba untuk membuka diri lebih banyak. Kita hanya perlu mendengar lebih sering. Mencoba untuk mulai memaknai setiap dinamika hidup yang Allah beri. Bahwa Allah selalu menggandeng tangan kita, membimbing dan mengarahkan kita untuk menuju sesuatu yg lebih baik.
Semoga segala ketakutan tadi, perlahan memudar seiring menguatnya iman.
Komentar
Posting Komentar