Seringnya
Seringnya kita lupa, bahwa yang sesungguhnya yang kita cari di dunia ini bukanlah sekedar rasa bahagia. Alih-alih itu menjadi tujuan kita, betapa banyak kita melewati peristiwa yang menimbulkan rasa bahagia pada diri, nyatanya yang mengiringi rasa bahagia itu tetaplah kehampaan, kekosongan bahkan tanpa arti.
Dibalik segala rutinitas yang kita lakukan setiap hari satu hal yang kita harapkan, bahwa semua yang sudah kita kerjakan tadi nantinya akan berbuah manis; kebahagiaan. Namun, seiring berjalannya waktu justru timbul pertanyaan, apakah memang itu yang kita cari di dunia ini? Karena rasanya, rasa bahagia itu semakin ke sini tak lagi menjadi sesuatu yang dibutuhkan.
Ada hal yang lebih luas dan dalam yang jiwa kita inginkan. Sesuatu yang akhirnya mengisi segala kekosongan itu. Bahkan sesuatu itu seharusnya mampu kita dapatkan dalam segala keadaan, baik dalam bahagia maupun kecewa. Apa itu? Makna hidup.
Betapa riuhnya orang-orang mengumpulkan berbagai hal untuk hidupnya, tapi lupa apa makna dari yang ia kumpulkan. Rela berlelah, menguras jiwa dan tenaga tanpa tahu mau dibawa kemana kerja keras itu.
Maka benar, tak ada satupun yang menjanjikan perjalanan ini akan mudah. Karena pencarian 'makna' itu berada jauh di balik tebing perjuangan. Ada proses terjatuh, merangkak, dan bahkan penuh tangisan. Tapi bukankah Allah mengajarkan kita untuk selalu belajar satu sama lain? Belajar untuk saling menguatkan, memberi, melebarkan sayap-sayap harapan untuk melangitkan doa-doa itu dengan penuh kerendahan hati. Bahwa kita, bukanlah apa-apa tanpa-Nya.
Komentar
Posting Komentar