Apa yang kita cari?

Nggak pernah ada kata puas ketika kita melakukan sesuatu itu untuk kehidupan dunia. Nggak pernah ada kata selesai ketika pekerjaan itu tidak lagi diniatkan untuk Allah.

Semakin diisi semakin kosong. Semakin dicari semakin hilang.

Begitu kira-kira.

Rumus paling pas yang harus kita konsepin dalam otak kita. Bahwa pencapaian dunia itu nggak pernah ada habisnya ketika kita turuti nafsu itu dengan bebas. Apalagi kita tahu, bahwa nafsu itu cenderung k arah keburukan.

Nggak mudah memang ketika kita dihadapkan atas 2 pilihan yang menguji iman. Manakala kesenangan dunia ada didepan mata, tapi tak menjanjikan apa-apa untuk akhirat. Atau, kesusahan yang bertubi-tubi namun menambah kecintaan kita kepada Allah. Apakah sanggup memilih antara itu?

Maka mulailah menata hati. Agar genggaman itu tak mudah goyah. Sekalipun terpaan angin mungkin akan selalu datang kapan saja.
Jangan sedikit-sedikit galau, sedikit-sedikit dendam. Suka ngomongin keburukan orang. Baperan. Dll semisalnya.

Padahal banyak urusan yang sedang menanti kita. Diluar sana, dibelahan bumi lain.
Ada yang nangis tatkala hafalannya belum juga tuntas.
Ada yang nggak tenang tidurnya kalau belum kholas 1 juz sehari.
Ada yg tetap menjaga tahajudnya meski pulang kantor larut malam.

Dan kita? Apakah tetap merasa baik-baik saja setelah mengetahui semua itu?

"Dunia itu nggak lebih istimewa dari sebelas sayap nyamuk" begitu kata Allah.
Jadi, apa yang kita cari sih?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ambisi

Mati

Menulis itu?