Akan tiba waktunya

Akan datang waktu ketika kita menyerahkan segala sesuatu yg pernah kita cintai dalam hidup ini, segala sesuatu yang memenuhi hati kita, segala seuatu yang memenuhi pikiran kita pada Sang Pemilik Yang Sesungguhnya.

Belajar melepaskan keteritakatan pada selain-Nya. Keterikatan pada hal-hal yang berubah, pada sesuatu yang tidak konstan dan sementara.

Tentang kepintaran yang kita miliki; katanya kita sekarang bisa kuliah, dapat beasiswa ke luar negeri, karena dulunya kita begitu tekun belajar. Jadilah hingga hari ini kita rela berlelah-lelah, begadang tengah malam, untuk mempertahankan kepintaran itu. Apakah memang demikian?

Tentang label aktivis yang melekat pada diri; katanya kita sekarang banyak followers, sering diminta jadi narasumber, aktif sana sini, karena kita begitu pandai sosialisasi dan public speaking. Jadilah hingga hari ini kita rela menghabiskan waktu untuk melakukan ini itu, berbuat ini itu, agar kita tidak melakukan hal yang sia-sia. Apakah memang demikian?

Hari ini kita begitu mencintai kesibukan. Hampir 24 jam waktu yang ada terkuras untuk mengurus ini dan itu. Katanya;kan untuk kebaikan. Untuk bermanfaat bagi orang lain. Apakah memang demikian?

Pikiran kita begitu penuh dengan pertanyaan; besok mau menuntaskan apa, kegiatan dimana saja, berapa lama. Pun hati kita sibuk diisi dengan hubungan sesama manusia.

Hingga..
Kita terlupa, ada hak ruhiyah yang harus dipenuhi. Bagai tanaman yang harus dirawat, kini ia sudah kering dan layu.

Bohong jika kita bilang amalan kita baik-baik saja ketika waktu kita sebenarnya begitu sedikit untuk Allah. Hanya pada sisa-sisa malam ketika fisik pun sudah lelah. Mata sudah terkantuk dan badan minta diistirahatkan. Hasilnya? Ibadah kita pun tidak akan maksimal.

Maka, berhentilah sejenak, menepilah..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku dan Hijrahku

RESENSI NOVEL RINDU-TERE LIYE

Kekuatan doa